Activity

  • McGee Bendix posted an update 3 years, 6 months ago

    SariAgri – Di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi COVID-19, sektor pertanian khususnya kedele di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap tumbuh subur dan terus mengalami peningkatan hasil produksi.

    Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul pada pengembangan Kedele Musim Tanam Kedua (MT II) yang dilakukan Gabungan Kelompok Tani Tunas Inti di lahan seluas 17 hektare di bulak Lodoyong, Ngepung, Kemadang, Tanjungsari saat ini telah memasuki masa panen dan menghasilkan ubinan 1,9 ton kedele wose per-hektare.

    Panen perdana kedele musim tanam kedua tahun 2021 dilakukan Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta, Kasubdit Kedele Kementan RI Mulyana, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DI Yogyakarta Sugeng Purwanto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto, Panewu Tanjungsari, Lurah Kemadang, Gapoktan Tunas Inti dan Poktan Kemadang.

    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan D.I Yogyakarta Sugeng Purwanto mengungkapkan hasil panen kedele Gunungkidul 1,9 ton per-hektare merupakan di atas rata-rata produkvitas di Yogyakarta. Dia berharap petani Gunungkidul menanam kedele lagi karena saat ini harga kedele cukup bagus.

    “sangat membanggakan, di musim tanam kedua ini hasilnya produksi kedele Gunungkidul mampu mencapai di atas rata-rata produksi kedele di Yogyakarta yaitu 1,9 ton per hektare. Saya berharap petani tetap semangat untuk kembali menanam, dikarenakan harga jual saat ini cukup bagus,” ungkap Sugeng.

    Senada dengan Kepala DPKP DIY, Mulyana mewakili Direktur Akabi Kementan RI mengapresiasi semangat petani dalam membudidayakan tanaman kedele dan peningkatan produksi pertanian umumnya di tengah pandemi COVID-19. Hal ini tentunya membuktikan sektor pertanian mampu bertahan, bahkan angka pertumbuhan ekonomi terbilang sangat baik dibandingkan sektor lainnya.

    Media Pertanian “Kerja keras petani dalam budidaya kedele di Gunungkidul ini patut diapreasiasi tinggi, dan ini telah membuktikan, di tengah pandemi COVID-19, sektor pertanian terus tumbuh dan bertahan,” kata Mulyana.

    Berdasarkan data Kementan, kebutuhan kedele nasional tiap tahunnya mencapai 3 juta ton, namun produksi dalam negeri saat ini baru 20 persennya sehingga sisanya masih tergantung pada impor.

    Karena itu Kementan mendorong para petani agar menanam kedele. Untuk menggenjot produksi kedele, pemerintah pusat menawarkan paket bantuan benih beserta pupuk bagi kelompok tani kedele. Bahkan dalam setahun dapat mengajukan bantuan 2 kali setiap musim tanam tiak terkecuali bagi kelompok tani yang sama. Khusus hasil produksi kedele Gunungkidul nantinya akan dijadikan sumber benih untuk kebutuhan benih nasional.

    Bambang Wisnu Broto menambahkan, pada musim tanam kedua tahun 2021 luas tanam kedele 2.604 hektare dan tersebar di semua kapanewon di Gunungkidul. Dari total luasan itu, 2.546 hektare merupakan bantuan pemerintah program pengembangan kedelai. Sedangkan sisanya seluas 58 hektar merupakan swadaya petani. Panen kedele telah dimulai akhir April lalu hingga pertengahan Mei 2021.

    Rencana musim tanam kedele ketiga tahun ini akan dimulai Juni mendatang dan diharapkan tertanam di lahan seluas 918 hektare sehingga akan menaikkan produksi kedele Gunungkidul.